Sabtu, 06 Mei 2013 kemarin saya mengikuti Kelas Akademi Berbagi Depok, temanya “International Journalism” gurunya Mba Afia, seorang kolumnis di Aquila Style yang berpusat di Singapura.
Apa itu kolumnis? Kolumnis merujuk pada jurnalis senior yang menulis satu atau dua tema yang sangat ia kuasai. Jadi, para jurnalis yang lama malang melintang di reportase dan penyuntingan, biasanya menjadi kolumnis. Bisa di media tempat mereka bekerja atau di media lain. Redaksi yang meminta tulisan orang ini berargumen bahwa penulisnya adalah orang yang ahli. Dan umumnya tulisan mereka dibayar mahal. Kereen oey..
Di kesempatan kali ini, Mba Afia berbagi ilmu dan sharing banyak hal tentang profesinya sebagai kolumnis. Mulai dari awal memulai profesi sebagai Kolumnis, pengalaman bekerja sebagai Kolumnis, tips n’ trik bergelut di bidang jurnalistik serta sedikit latihan Bahasa Inggris. Seneng deh mendapatkan ilmu baru..
Profesi Mba Afia sebagai Kolumnis ini dilatarbelakangi oleh profesi utamanya sebagai Ibu Rumah Tangga, sehingga Mba Afia mesti memilih profesi sampingan yang bisa disambi menjaga anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya (menyapu, mengepel, memasak, mencuci dll). Diawali dengan mengirim beberapa tulisan ke media-media, termasuk salah satu diantaranya ke Aquila Style. Awal-awal sih ditolak, tapi karena mbak Afi ini pantang menyerah, akhirnya diterima juga, malah dapet kesempatan menjadi Full Time Columnist (karyawan tetap) di Aquila Style.
Beberapa ringkasan dari paparaqn Mba Afia di Kelas Akademi Berbagi Sabtu Kemarin >>
- Jika kalian ingin menjadi Penulis/Jurnalis, maka kalian harus mempunyai modal. Modal menjadi seorang Penulis antara lain :
- Rakus membaca, buku apa aja mesti dilahap supaya berwawasan luas.
- Minat akan Bahasa yang tinggi, untuk orang yang ingin menjadi jurnalis internasional, mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang baik itu hukumnya WAJIB.
- Kemauan kuat untuk menulis, kalo sudah berniat untuk menulis, segeralah menulis, jangan ditunda-tunda, kalau ditunda ide menulisnya bisa ngilang.
- Suka mengamati fenomena, penulis mesti tanggap dengan kejadian di sekitar.
- Beberapa alasan belajar jurnalistik :
- Selalu up to date dengan perkembangan informasi terbaru
- Terbiasa berpikir Terfokus, Kritis, Analitis dan Terstruktur
- Mengasah kemampuan meriset
- Perubahan dimulai dari ide, ide dituangkan dalam bentuk tulisan, sehingga tulisan bisa mengubah keadaan *bener nggak?*
- Jaringan pertemanan luas, dengan menulis, kita mewawancarai banyak orang, dengan mewawancarai banyak orang kita menjadi kenal dengan orang-orang tersebut, jadi banyak deh teman kitaa..
- Kesempatan beasiswa, siapa yang pengen dapat beasiswa? *ngacung paling duluan*
- Memperluas peluang kerja di berbagai bidang (terkait maupun tidak), Kok bisa? Makanya coba! Dan dapatkan peluang kerjanya J
- Tips n’ Trik menjadi Jurnalis/Penulis :
- Kenali & pelajari dulu visi dan misi media massa/penerbit
- Pelajari syarat-syarat yang diminta
- Tema tulisan aktual dan mengandung hal baru, didukung:
- Ketikan rapi 1 ½ spasi
- Bahasa ‘enak dibaca dan perlu’
- Pembahasan temanya runtut dan sistematis
- Ejaannya benar
- Sesuai dengan selera pasar (market) yang disasar
- Akurat
- Memegang teguh etika kepenulisan, tidak plagiat, plagiat itu hal yang sangat memalukan dan mendapatkan sangki keras kalau di dunia jurnalistik internasional.
- Perbedaan Jurnalis Lokal dengan Jurnalis Internasional :
- Kemampuan bahasa Inggris sangat diutamakan, Wajib, Kudu, Harus bisa Bahasa Inggris (Grammar, Vocabulary, Reading, Writing, Listening).
- Standar jurnalisme lebih tinggi, tau maksudnya kaan?
- Peluang terbuka luas, dunia internasional membutuhkan banyak jurnalis lhoh, peminatnya masih sedikit, jadi untuk kalian yang mau jadi jurnalis internasional, coba aja, jangan takut ditolak, kalo ditolak bikin tulisan lagi aja, terus dikirim lagi, terus dan terus sampai tulisan diterima J
- Jadwal kerja fleksibel, ini sudah dibuktikan oleh Mba Afia, bisa bekerja jarak jauh dengan media email, dan masih mengurus anak, suami dan rumah tangganya, keren banget kan.. pengeeen...
- Cara mengasah kemampuan berbahasa Inggris bisa dengan banyak cara, diantaranya :
- Mendengarkan lagu Inggris, kemudian menerka liriknya,
- Menonton TV/film barat tanpa subtitle,
- Menggunakan Setelan English di browser dan smartphone,
- Kursus, banyak tempat kursus Bahasa Inggris di Depok, ada LIA, EF, Oxford, The British Institute, dll
- Teliti sebelum menulis status dengan Bahasa Inggis, perhatikan ejaan, kata-kata dan tenses-nya.
- Membaca/menonton berita dalam Bhs. Inggris
- Catatan untuk mengingat kata/istilah Bahasa Inggris baru
Diakhir Kelas International Journalism, Mba Afia ngasih soal-soal Correct/Incorrect dalam Bahasa Inggris, seru juga lhoh nebak kata-kata yang salah dalam kalimat berbahasa Inggris.
Semoga tulisan ini bisa menginspirasi kalian yang ingin menjadi jurnalis internasional ^_^.
O iya, kalian juga bisa lho ikut Kelas Akademi Berbagi Depok, caranya tinggal pantengin aja timeline @AkberDepok di Twitter, Kelas Akademi Berbagi Depok selalu Free of Charge, pembukaan kelas selalu diinformasikan lewat Twitter @AkberDepok, pendaftarannya pun juga dilakukan melalui Twitter @AkberDepok, gampang kaan.. so jangan ragu ikut Kelas Akademi Berbagi Depok.. Oke Oke ;)
Sumber:
- http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2011/09/25/membangun-kompetensi-kolumnis-media-398177.html
- Materi presentasi dari Mba Afia
0 Comments:
Post a Comment