Cerita Endri, cerita perjalanan ibu dua anak, dibuat happy dengan segala kebaperannya :)

Thursday, September 10, 2020

Sebuah Kenyamanan Tinggal di Desa

Awalnya saya memindahkan Zeela dan Faziel di desa tempat tinggal ibuk untuk meminimalisir drama dalam penyapihan Faziel. Di rumah ibuk lahannya lumayan luas, ada hewan peliharaan dan jalanannya sepi, jadi akan ada banyak alternatif pengalihan perhatian jika Faziel cranky minta ASI. Di perjalanannya, Ibuk berencana untuk merenovasi dapur dan kamar mandi. Ibuk saya ini biasanya tinggal di rumahku dan merawat anak-anak selama saya bekerja; dikarenakan proses renovasi tersebut ibuk mengharuskan dirinya standby di rumah agar renovasi berjalan sesuai keinginannya. Akhirnya saya dan anak-anak pun menjadi tinggal disana lebih lama. 

Setelah proses renovasi selesai, ibuk terlanjur nyaman tinggal di rumahnya sendiri dan belum berkenan untuk balik ke rumah saya lagi dengan alasan masih mau renovasi lagi 😂 di tambah anak-anak juga sudah terlanjur betah disana. Saya pun juga sudah terlanjur nyenyak tidur di sana 😆. Akhirnya demi kebahagiaan bersama, setiap workdays saya dan anak-anak tinggal di rumah ibuk dan saat weekend baru tinggal di rumah sendiri.

Selama tinggal di rumah ibuk, ibuk menjadi lebih berbahagia karena ada banyak tetangga yang bisa diajak mengobrol seharian di rumah, ada lebih banyak tanaman di kebun yang bisa dirawat dan dipanen dan ada bapak yang bisa menggantikan ibuk menjaga anak-anak saya. Anak-anak juga menjadi lebih ceria di rumah ibuk, frekuensi rebutan menjadi berkurang karena banyak alternatif kegiatan, area bermainnya lebih luas, bisa sepedaan di dalam rumah tanpa takut nabrak barang-barang, ada tangga prosotan 😄, ada ayam dan kambing yang bisa dilihat setiap saat, ada pasir dan tanah buat main cetak-cetakan dan bisa pasang kolam renang di dalam kamar mandi 😆. Bapak juga jadi punya hiburan dan kegiatan, ngeliatin cucu-cucunya main jadi bisa ikutan main 😄😄, ngawasin anak-anak sepedaan di jalan jadi bisa olahraga jalan-jalan juga 😊.

Bagaimana dengan saya? Awalnya ya berat, karena terbiasa naik motor 5 menit udah sampai kantor, sekarang 30 menit baru sampai kantor. Biasanya waktu istirahat siang pulang ke rumah ketemu anak-anak, sekarang pulang ke rumah cuma bersih-bersih dan siram-siram tanaman 😅. Tapi seiring berjalannya waktu saya pun merasa nyaman tinggal di rumah ibuk, karena anak-anak jarang drama dan saat bermain lebih banyak frekuensi akurnya, saya pun bisa Me Time sebentar 😊😊. Me Time harian saya cukup membaca buku dengan tema yang menarik atau tidur-tiduran sebentar atau makan pelan-pelan tanpa jeda sampai makanan di piring habis 😄.

Jalanan yang nggak seramai jalanan kota juga membuat akupun santai mengajak anak-anak jalan-jalan naik motor di malam hari, diijinkan juga sama ibuk, kadang ibuk juga mau ikut. Hawa malam hari di rumah ibuk yang sudah dingin alami tanpa AC membuat Zeela bisa tidur lebih nyenyak tanpa batuk-batuk di malam hari dan jarang terbangun minta susu.

Lalu kapan kami akan tinggal menetap di rumah sendiri? Belum pasti! karena dunia kan penuh dengan ketidakpastian 😄😄. Masih banyak pertimbangan karena aku yang berjenis kelamin perempuan ini seringnya kebanyakan MIKIR 😅. Akan ada konsekuensi jika kami memutuskan tinggal di rumah sendiri, do'akan saja yang TERBAIK untuk kami. Yuk selesaikan urusansendiri sebelum mengurusi orang lain 😉

0 Comments:

Post a Comment