Cerita Endri, cerita perjalanan ibu dua anak, dibuat happy dengan segala kebaperannya :)

Friday, March 1, 2013

Cerita Anak Kos #CurCoL

Sudah 2 tahun ini saya menjadi pendatang di Kota Depok. Status saya sebagai pendatang ini mengharuskan saya untuk menjadi anak kos. Kehidupan sebagai anak kos cukup menyenangkan. Rasa suka dan duka sebagai anak kos saya anggap sebagai hal yang wajar, karena rasa itu akan selalu ada di setiap keadaan.


Saya ngekos di Kos Fani Depok yang lokasinya cukup strategis (dekat dengan mall, terminal, stasiun dan dekat dengan tempat kerja pula *awalnya*), tempatnya lumayan nyaman n hommy banget, teman-temannya juga asik-asik. Saya merasa betah kos disitu sehingga saat saya pindah kerja ke tempat yang jauuh pun saya memutuskan untuk tetap kos disitu.


Di Kos Fani ini disediakan fasilitas sosial dan umum berupa kulkas ukuran besar, TV, dapur yang cukup bersih, tempat mencuci dan menjemur baju yang lumayan luas dan daya listrik yang memadai. Fasilitas tersebut secara tidak langsung mengarahkan saya untuk berinteraksi dengan sesama anak kos. misalnya berawal dengan nonton TV bareng menjadi saling cerita tentang situasi dan kondisi kerjanya, berawal dari masak bareng menjadi makan massal dan berawal dari nyuci bareng menjadi ajang gosip asik trus jadi hang out bareng, selanjutnya jadi akan sering jalan bareng trus traveling bareng :D.


Saya cuma agak jengah dengan anak kos yang manja dan nggak bisa mandiri. Ini yang akan saya share di tulisan kali ini. Menurut saya, saat membuat keputusan untuk ngekos, saat itu juga harus mau belajar mandiri agar tidak merepotkan anak kos yang lain, exp: anak kos harus membiasakan diri untuk melakukan apapun sendirian dan buang jauh-jauh rasa takut. Anak kos harus siap menghargai privasi anak kos yang lain juga, exp: jangan selalu main ke kamar anak kos yang lain seharian atau semalaman dengan alasan takut sendirian di kamar karena kadang tiap orang butuh waktu untuk sendiri, tanpa gangguan dari siapapun. Anak kos juga harus modal, jangan minjem barang terus-terusan karena lama-kelamaan orang yang punya barang tersebut akan enggan meminjamkan barangnya lagi.


Kalo anak kos sering diidentikkan dengan makan yang instan-instan seperti mie, susu, junk food, dll, maka itu tidak terjadi di Kos Fani. Anak kos ditempat saya ini orang-orangnya kreatif-kreatif dan bisa masak, yang pinter masak juga adaa.. ;). Kalopun terpaksa harus beli makanan, yang dibeli bukan makanan instan, menu Indonesia sehat deh pokoknya ;)


Sekian..

0 Comments:

Post a Comment